MENIKAH

Senin, 07 September 2015

Ternyata menikah itu adalah satu di antara sekian amalan yang dilakukan para nabi dan rasul. Tidak ada seorang nabi pun yang diutus melainkan Allah memberinya seorang istri dan juga keturunan. FirmanNya: “Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan.”(QS. ar-Ra’du: 38)
Imam ath-Thabary dalam tafsirnya menyebutkan bahwa Allah tidak menjadikan para nabi dan rasul seperti malaikat. Mereka makan, minum dan menikah serta memiliki keturunan. Ketika ada seseorang yang bertekad untuk beribadah terus menerus dan tidak mau menikah, Rasulullah saw. menegurnya dan mengatakan: أَﺻُﻮمُ ﻟَﻜِﻨﱢﻰ ُ ، ﻟَﻪ ْ وَأَﺗْﻘَﺎﻛُﻢ ِ ﻟِﻠﱠﻪ ْ ﻷَﺧْﺸَﺎﻛُﻢ إِﻧﱢﻰ ِ وَاﻟﻠﱠﻪ رَﻏِﺐَ ْ ﻓَﻤَﻦ َ ، اﻟﻨﱢﺴَﺎء ُ وَأَﺗَﺰَوﱠج ُ وَأَرْﻗُﺪ وَأُﺻَﻠﱢﻰ ُ ، وَأُﻓْﻄِﺮ ﻣِﻨﱢﻰ َ ﻓَﻠَﻴْﺲ ﺳُﻨﱠﺘِﻰ ْ ﻋَﻦ “Demi Allah! Sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa di antara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku tidur, aku menikahi para wanita, siapa saja yang berpaling dari sunahku maka bukan golonganku.”(HR. Bukhari). Karenanya dalam ajaran Islam tidak ada tempat bagi tabattul, membujang dengan maksud untuk beribadah kepada Allah. Rasulullah saw. telah melarang tabattul dengan larangan yang tegas. Bahkan menikah itu sendiri merupakan anjuran dari Allah SWT. dan RasulNya. Allah memerintahkan kaum pria untuk menikahi wanita yang baik yang mereka sukai. “Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi”(QS. an-Nisa: 3). Tentu saja Allah menjanjikan bantuan dan pertolonganNya pada orang-orang yang mengerjakan amal istimewa ini. Di antaranya orang yang menikah itu telah memiliki ikatan yang kaut (mitsaqan ghalidzan) yang setara dengan ikatan para nabi dan rasul kepada Allah SWT. FirmanNya: “…sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat.”(QS. an-Nur: 21). Jadi sungguh amat luar biasa. Akad nikah yang pernah kita lakkukan ternyata setara dengan komitmen para nabi dan rasul. Lalu yang tak kalah penting, Allah SWT. menjanjikan limpahan rizki bagi siapa saja yang melangsungkan pernikahan. FirmanNYa: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.”(QS. an-Nur: 32). Sungguh beruntung dan luar biasa orang-orang yang telah menikah. Sudahlah disejajarkan dengan para nabi dan rasul, dijanjikan pula rizki yang berlimpah. Subhanallah! Bagi belum menikah, jangan tunda lagi karunia ini. Pantaskan diri untuk mendapatkan keberlimpahan berkah dan rizki melalui pernikahan. Bukan dengan berpacaran atau bebas dalam pergaulan

0 komentar: